Lombok barat - Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Lombok barat minggu lalu, di jalan Terusan Bung hatta Kota Mataram, dibobol maling. Pelaku membawa kabur uang sebesar Rp 600 juta lebih, yang diketahui merupakan anggaran Unit Donor Darah (UDD) dan dana operasional lainnya.
Ketua PMI Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Hidayat mengatakan, pihaknya baru mengetahui peristiwa bobolnya brangkas milik kantor PMI Lombok barat tersebut setelah mengkonfirmasi sekertaris PMI Lobar. Sabtu, 27/2. dia menyebut sekertaris PMI Lobar membenarkan adanya pencurian uang dan sejumlah sertifikat di bagian unit transfusi darah .
"Barusan kami dari provinsi menghubungi Sekertarisnya, mereka membenarkan itu dan sudah dilaporkan ke Polda NTB," Kata Ridwan.
Ridwan pun merasa heran dan tidak menyangka peristiwa tersebut terjadi pada PMI Lobar, mengingat uang yang digondol pencuri tersebut juga nilainya cukup besar jika dilihat dari anggaran yang dimiliki oleh lembaga kesehatan masyarakat tersebut.
"Kok aneh ya menurut saya, tapi kita serahkan sajal lah ke pihak kepolisian," tuturnya.
Selain merasa heran, pihaknya juga prihatin akan musibah yang di alami oleh PMI Lobar. "Tentunya memprihatinkan karena Ini kan lembaga publik, lembaga milik masyarakat," sambungnya.
Meski belum mengetahui percis kronologis kejadian Raifnya uang tersebut, pihaknya dari PMI NTB meminta agar peristiwa ini bisa menjadi bahan evaluasi PMI Lobar, dan berharap supaya kasus ini segera di tangani oleh pihak kepolisian.
"Itu kan sudah di laporkan oleh ketu PMI Lobar, jadi kita tunggu sajalah hasil pemeriksaannya, semoga saja pihak kepolisian segera menyelidiki kasus ini secara terbuka," tutupnya.
Sementara itu Ketua PMI Lombok barat saat dikonfirmasi awak media belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait bobolnya kantor unit transfusi darah tersebut. (Red)
Social Footer