seputarlombok.com | Lombok Utara - Kampung wisata kerujuk yang menyimpan rahasia dibalik rimbunnya pepohonan hutan alam, jika kita masuk ke wisata hutan kita akan menemukan para petani yang sedang berkebun, mengembala sapi bahkan ada yang sedang mencari air nira dan membuat gula aren.
Didalam hutan kerujuk juga kita bisa menemukan air terjun yang masih belum terjamah oleh siapapun bahkan wisatawan, beberapa aliran sungai yang mengalir riang seakan membuat betah untuk menikmati alam hutan kerujuk. Air yang jernih, desir riuh menggemuruh sungai, tebing yang menjulang ?, udara yang sejuk seakan melupakan hiruk pikuk aktifitas jalanan yang menguras waktu.
Dalam heningnya hutan kerujuk, kita bisa belajar membuat gula aren. Ada sekitar lima pondok sebagai tempat pengerajin gula aren didalam hutan tersebut.
Inak Rusnah (53) yang sudah membuat gula aren sejak tahun 1992, seakan tetap menikamti heningganya alam hutan kerujuk. Dari hasil gula aren inilah ia bisa menghidupi tujuh anak-anaknya dan menyekolahkan sampai perguruan tinggi.
Dari gula aren inilah ia bisa hidup, setiap pagi ia bersama suaminya masuk kehutan kerujuk, Inak samapi dalam hutan akan mempersiapkan semuanya semnetara itu suaminya akan pergi melihat air nira yang siap di panen.
Inak akan melakukan aktifitas hingga jelang isya bersama suaminya dan akan kembali kekampung menemui keluarganya.
Di gubuk ukuran 4 × 5 meter inilah, inak membuat gula aren, ia bisa memproduksi gula aren hingga 50-70 biji perhari tergantung kondisi alam, banyak air nira yang didapatkan makan akan banyak pula gula yang di produksi. Perbiji biasa ia jual Rp.8.000,- nah kalau di tengkulak biasanya Rp.7.500,- tetapi di beli semua.'tuturnya.
Disebuah berugak kecil beratapkan daun kelapa serta tungku tempat memasak dan mengolah air nira menjadi gula aren hidup dan berjiang untuk keluarganya.
Banyak yang belajar membuat gula aren dan bahkan sudah mandiri. Ke empat pengerajin yang ada di hutan ini, mereka belajar sama saya dulu dan alhamdulillah mereka sudah bisa mandiri menghidupi keluarga mereka.
Selain membuat gula aren ia juga bersama suaminya berkebun dengan menanam coklat, kopi bahkan palawija untuk dijual ke pasar.(Mu)
Social Footer